Arti Menjadi Mahasiswa?

August 25, 2019
Gambar terkait






Hi pada kesempatan hari ini saya akan menulis artikel tentang mahasiswa. Pasti beberapa dari kalian ada yang belum tahu atau masih bingung atau sudah tahu tapi gabut jadi baca artikel gajelas ini. Ok tanpa basa-basi lagi saya akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan Mahasiswa. Pengertian Mahasiswa memiliki beberapa arti baik secara umum maupun harfiah. Berikut ini penjelasannya :

Secara Umum
"Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi."

Secara Harfiah
"Mahasiswa diartikan manusia yang tidak hanya terdaftar dan belajar di perguruan tinggi (PT), kuliah di kelas dan menghafal apa yang dikatakan dosen, tetapi jauh dari itu mahasiswa adalah manusia yang diharapkan menjadi pelopor bagi kemajuan dan penopang keberlangsungan hidup di masyarakat."

Apabila seorang Mahasiswa telah mampu untuk melakasanakan perubahan, pembaharuan dan perbaikan di berbagai bidang kehidupan, sebagaimana tokoh yang dianggap sebagai pemikir modern Rene Descrates (1509–1650) menegaskan bahwa “rasio manusia dapat memahami alam semesta dan melakukan perbaikan untuk kesejahteraan manusia”. Dalam hal ini, nilai ideal yang bisa kita kutip dari Rene Descrates adalah seorang Mahasiswa telah mampu melakukan suatu gerakan maka itulah yang dinamakan mahasiswa seutuhnya.

Selain itu, sebagai mahasiswa berbagai macam lebel pun disandang, ada beberapa macam label yang melekat pada diri mahasiswa, misalnya: Agent Of Change, agent perubahan, Iron Stock, sumber daya manusia dari mahasiswa itu tidak akan pernah habis, Social Control, pengontrol kehidupan sosial yang pada masyarakat.

1. Direct Of Change, mahasiswa bisa melakukan perubahan langsung karena SDMnya yg banyak
2. Agent Of Change, mahasiswa agent perbahan,maksudnya sdm2 untuk melakukan perubahan
3. Iron Stock, sumber daya manusia dari mahasiswa itu ga akan pernah habis.
4. Moral Force, mahasiswa itu kumpulan orang yg memiliki moral yg baik.
5. Social Control, mahasiswa itu pengontrol kehidupan sosial,cntoh mengontrol kehidupan sosial yg   dilakukan masyarakat.

Namun secara garis besar, setidaknya ada 3 peran dan fungsi yang sangat penting bagi mahasiwa, yaitu :
Pertama, peranan moral, dunia kampus merupakan dunia di mana setiap mahasiswa dengan bebas memilih kehidupan yang mereka mau. Disinilah dituntut suatu tanggung jawab moral terhadap diri masing-masing sebagai indidu untuk dapat menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dan sesuai dengan moral yang hidup dalam masyarakat.
Kedua, adalah peranan sosial. Selain tanggung jawab individu, mahasiswa juga memiliki peranan sosial, yaitu bahwa keberadaan dan segala perbuatannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga harus membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Ketiga, adalah peranan intelektual. Mahasiswa sebagai orang yang disebut-sebut sebagai insan intelek haruslah dapat mewujudkan status tersebut dalam ranah kehidupan nyata. Dalam arti menyadari betul bahwa fungsi dasar mahasiswa adalah bergelut dengan ilmu pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang ia miliki selama menjalani pendidikan.

 Tapi apakah Mahasiswa yang sekarang telah melaksanakan tanggung jawabnya secara utuh? Jawabannya tentu tidak, seperti yang di katakana oleh Soekarno bahwa “Berikan aku 10 pemuda, maka aku akan mengguncang dunia”.

Kenyataannya, sungguh sangat mencengangkan bukan pemuda yang mengguncang dunia melainkan dunia yang mengguncang mahasiswa. Penulis sengaja menggunakan istilah “dunia mengguncang mahasiswa”, karena melihat kondisi sekarang ini tidak sedikit mahasiswa yang mengalami disorientasi.

Mahasiswa hari ini seolah-seolah kampus dijadikan untuk mengejar ijazah, memburu gelar, dan karier, bukankah makna agent of change sebagai pejuang untuk kepentingan umum, kepentingan rakyat. Dimana martabat sebagian mahasiswa hanyalah sekumpulan robot. Mengikuti perkuliahan setelah itu pulang ke kos, malamnya mereka habiskan untuk begadang yang tidak jelas. Besok begitu, lusapun demikian.

Bukankah seorang Mahasiswa sejati konsisten memperjuangkan cita-cita luhur bangsa ini? Bukankah bagi mereka yang mengaku sebagai pejuang sejati tegak berdiri di atas prinsip perikemanusiaan dan keadilan serta secara jujur dan berani menyampaikan kritik-kritikannya atas dasar kemajuan bangsa.

Mahasiswa tidak sadar akan tanggung jawabnya sebagai generasi perubahan atau yang akan mengubah dunia. Mahasiswa yang telah menghabiskan pundi–pundi emas keluarganya namun tetap belum bisa merubah tingkat kognisi dan pemikirannya sehingga ketika Ia pulang tidak membawa perubahan apa pun untuk dirinya lebih lanjut untuk masyarakatnya.

Yang lebih mengherankan justru malah banyak mahasiswa yang menambah daftar permasalahan kehidupan di masyarakat dengan berperilaku yang tidak sesuai dengan norma dan aturan masyarakat, bangsa dan negara. Seks bebas, narkoba, demo anarkis dan lain-lain tidak lepas dari perilaku negatif mahasiswa hari ini. Fakta yang sekarang yang kita bisa lihat kebanyakan mahasiswa yang lulus di perguruan tinggi itu tidak sesuai minat dan bakatnya, jadi memang susah bagi mereka untuk mempelajari pelajaran yang tidak sesuai minatnya.

Hal ini diindikasikan karena sebelum mendaftar di kampus tidak sedikit calon mahasiswa yang memilih jurusan tidak sesuai dengan bakat dan minatnya, mereka sekedar mendaftar kuliah karena ikut-ikutan sama teman, memilih jurusan yang terkenal, kuliah karena tidak diterima polisi, sehingga selama perkuliahan sama sekali tidak bertanggung jawab sebagai mahasiswa yang seutuhnya. Seperti yang katakan oleh Soe Hok Gie bahwa “Stimulus dan selera menjadi faktor yang sangat berpengaruh pada pemikiran seseorang. Belajar tanpa selera tidak akan berhasil”

Solusi bagi Mahasiswa yang sekarang ini!

Kita sebagai Mahasiswa juga harus belajar dari perjuangan gerakan mahasiswa pada masa sebelumnya. Kenapa perjuangan dan pengabdian mesti menjadi sesuatu yang mutlak sifatnya? Karena sejatinya manusia itu adalah khalifah. Seorang khalifa sejati adalah mereka yang berfikir apa yang telah dirinya berikan kepada bangsa dan negara.

Paradigma berfikir semacam itu hanya sanggup dijalankan oleh mereka yang arif dan tidak picik pikirannya, yakni mereka yang peduli dan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan dirinya sendiri. Evangeline Booth mengatakan bahwa “Bukannya seberapa banyak tahun yang telah kita jalani yang membuat hidup berarti, tapi apa yang kita lakukan dalam tahun-tahun tersebut. Bukannya apa yang kita terima yang bermakna, tetapi apa yang kita berikan untuk orang lain.

Dengan kata lain mahasiswa ialah bukannya apa yang berikan kepada bangsa yang bermakna, tapi apa yang kita terima dan apa yang kita nikmati yang jauh bermakna. Penulis sadar betul perannya sebagai salah seorang mahasiswa, sehingga terpanggil untuk mengajak seluruh kawan-kawan seperjuangan kembali merefleksi peran sebagai mahasiswa minimal melalui tulisan, perubahan besar selalu diawali dari hal yang kecil. Karena bagi penulis, siapapun yang dengan gagah berani memperjuangkan Indonesia maka kalian adalah saudaraku.

Hidup Mahasiswa!!!
Hidup Rakyat!!!





#PeranMahasiswa
#MahasiswaIndonesia
#MahasiswaSejati
#MaknaMahasiswa
#LangkahMahasiswa


No comments:

Powered by Blogger.